Planet Bumi yang kita huni ketika ini telah mengalami banyak sekali macam proses perubahan. Para hebat beropini jikalau perubahan tersebut sanggup diketahui dari bentuk dan struktur batuan – batuan yang ada ketika ini. Dari sana juga didapat banyak sekali macam informas termasuk wacana asal seruan dari Planet Bumi. Para hebat percaya jikalau pada awal terbentuknya Planet Bumi hanya mikroorganisme primitif yaitu basil dan ganggan saja yang sanggup hidup di Bumi. Hal ini didukung dari inovasi kerikil yang berusia 3,8 milyar tahun atau sanggup dikatakan sebagai Masa Arkeozoikum.
Bumi terus mengalami perkembangan hingga menjadi suatu planet yang ideal untuk sanggup dihuni oleh beberapa makhluk hidup. Menurut skala waktu relatif, proses perkembangan Bumi terbagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu dimulai dari zaman Arkeozoikum, masa Paleozoikum, masa Mesozoikum dan yang terakhir yaitu masa Kenozoikum. Dari keempat masa atau kala tersebut tentu mempunyai ciri hingga makhluk hidup yang berbeda – beda di setiap zamannya. Salah satu makhluk hidup yang terkenal dan pernah menjadi penghuni Bumi yaitu dinosaurus.
Sebagian besar dari kita sudah tidak absurd dengan makhluk hidup yang satu ini. Meskipun kita tidak pernah melihatnya secara pribadi wujud orisinil dari binatang tersebut, kita masih sanggup melihatnya serta memvisualisasikannya dalam bentuk fosil yang telah disimpan di museum ataupun animasi – animasi yang telah ada. Dinosaurus sendiri digolongkan sebagai makhluk bertulang belakang (vertebrata) golongan reptil. Pada tamat tahun 2015 setidaknya ada lebih dari 1.600 genera dari dinosaurus yang telah diketahui.
Bukti wacana adanya makhluk purba yang pernah hidup di Bumi yaitu dengan ditemukannya tulang dinosaurus pertama pada tahun 1677 oleh Robert Plot. Namun, ketika itu Plot menduga bahwa tulang yang beliau temukan merupakan tulang insan raksasa. Pada tahun 1824, seorang profesor geologi dari Universitas Oxford yang berjulukan Wiliam Buckland menyampaikan jikalau tulang ibarat gigi, rahang dan juga tungkai yang ditemukan merupakan tulang dari kadal karnivora dan Buckland menamainya dengan sebutan Megalosaurus. Lalu jikalau muncul pertanyaan kapan istilah dinosaurus digunakan?
Penelitian mengenai fosil – fosil terus berlanjut hingga muncullah seorang ilmuwan dari Inggris yang berjulukan Richard Owen. Owen telah melaksanakan penyelidikan mengenai fosil tersebut semenjak tahun 1930-an dan mandapatkan hasil bahwa terdapat fosil – fosil kadal raksasa yang belum mempunyai nama. Hingga kesannya pada tahun 1942, Richard Owen mengkelompokkan fosil kadal – kadal tersebut dalam grup Dinosauria. Sejak itulah semua binatang yang telah punah dikenal dengan nama dinosaurus.
Menurut sejarah, dinosaurus ada pada Era Mesozoik atau masa Mesozoikum yaitu sekitar 252 hingga dengan 66 juta tahun yang lalu. Sedangkan untuk masa Mesozoikum sendiri terbagi menjadi 3 periode yaitu periode Triassic (252 hingga dengan 201 juta tahun yang lalu), periode Jurassic (201 hingga dengan 145 juta tahun yang lalu) dan periode Cretaceous (145 hingga dengan 66 juta tahun yang lalu). Namun, kemunculan dinosaurus ternyata sudah ada semenjak periode Triassic di mana pada periode tersebut sudah banyak muncul binatang – binatang di darat.
Di periode yang sama, kondisi Bumi ketika itu terdiri atas sebuah daratan yang berukuran sangat luas dan besar diberi nama Benua Pangea. Adanya gerak lempeng bumi, Benua Pangea terbagi menjadi 2 penggalan ketika periode Jurassic menjadi Benua Laurasia untuk daratan yang berada di penggalan utara dan Benua Gondwana untuk di penggalan selatan. Di ketika yang sama makhluk hidup ibarat dinosaurus mengalami perkembangan menjadi binatang dengan ukuran badan yang besar. Maka tidak heran jikalau dinosaurus menjadi penguasa daratan terbesar ketika itu. Memasuki periode Cretaceous keanekaragaman makhluk hidup mulai banyak terjadi, tidak heran jikalau di periode ini sudah banyak ditemukan serangga, mamalia dan reptil.
Hingga menjelang tamat milenium fosil – fosil dinosaurus sendiri banyak ditemukan di Benua Afrika dan beberapa di wilayah Serbia. Namun hal mengejutkan tiba dari Benua Asia yaitu adanya inovasi fosil Dilong yang diperkirakan berusia 130 juta tahun lalu. Sebagian besar fosil – fosil di Benua Asia banyak ditemukan di tempat Gurun Gobi yang terbentang dari sebelah barat daya China (sekarang Tiongkok) hingga Iran.
Mengapa Tidak Ditemukan Fosil Dinosaurus Di Indonesia?
Dinosaurus pernah hidup dan menguasai daratan di bumi selama kurang lebih 135 juta tahun atau semenjak periode Trias hingga tamat periode Cretaceous. Hingga kini punahnya dinosaurus masih terus diperdebatkan. Namun dugaan punahnya dinosaurus yang paling terkenal yaitu disebabkan oleh jatuhnya asteroid ke Bumi. Jatuhnya asteroid tersebut mengakibatkan munculnya sebuah kawah kuno yang ada di Semenanjung Yukatan, Meksiko sekitar 65 juta tahun yang lalu. Akibat jatuhnya asteroid tersebut timbullah gempa bumi yang mencapai 12,5 SR dan sudah tentu jarak 300 km dari posisi jatuhnya asteroid mengakibatkan wilayah tersebut menjadi hilang atau musnah. Tidak berhenti hingga di situ, hempasan tersebut juga menjadikan terciptanya tsunami dengan tinggi lebih dari 10 meter. Tsunami tersebut menjadikan satu benua tersapu gelombang hanya dalam waktu 2 jam, itulah mengapa banyak makhluk hidup termasuk dinosaurus yang mati ketika itu.
Sebelum punah, apakah dinosaurus pernah hidup di Indonesia?
Saat dinosaurus hidup, daratan Indonesia belum terbentuk jadi kemungkinan ditemukannya fosil dinosaurus di Indonesia sangat kecil. Menurut penelitian, daratan Indonesia terbentuk sekitar 30 juta tahun yang lalu. Sedangkan dinosaurus punah sekitar 65 juta tahun yang kemudian hingga tidak heran jikalau fosil dinosaurus sulit untuk ditemukan. Di Masa Mesozoikum, sebagian besar daratan Indonesia masih berada di bawah lautan. Hanya fosil reptil yang berasal dari bahari saja yang ditemukan di Indonesia ibarat Ichthtyosaurus ceramenis di Pulau Seram hingga Globidens timorensis dan Mixosarus timorensis di Nusa Tenggara Timur. Selain itu sebagian besar fosil yang ditemukan di Indonesia berasal dari masa Kenozoikum dan Kuarter.
Ada satu penggalan di Indonesia yang menjadi penggalan dari Eurasia atau Benua Gondwana yaitu Pulau Kalimantan. Namun ada sebuah studi menjelaskan alasan dinosaurus menghindari wilayah ekuator atau khatulistiwa yaitu pada masa Mesozoikum wilayah ekuator cukup panas dan kering, sehingga hanya beberapa pohon besar saja yang tumbuh dan kelompok kecil dinosaurus pemakan daging dengan badan kecil. Ditambah dengan tingkat karbon dioksida yang tinggi di wilayah tersebut mengakibatkan sering terjadi kebakaran alami.
Demikian klarifikasi dan alasan mengapa tidak ditemukannya fosil dinosaurus di Indonesia. Semoga klarifikasi di atas sanggup menjawab rasa keingintahuan kalian.
EmoticonEmoticon