Jauh sebelum ditemukannya alat ukur, insan berpikir apakah mungkin bila udara yang tidak sanggup kita lihat ataupun disentuh sanggup dihitung. Hingga kesannya para ilmuwan menemukan beberapa alat ukur menyerupai anemometer yang berkhasiat menghitung kecepatan angin, higrometer yang berfungsi menghitung kelembaban udara, serta termometer yang sanggup mengukur temperatur atau suhu udara (Baca: Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Udara). Namun itu semua tidaklah cukup, alasannya ialah telah diketahui bila udara juga mempunyai tekanan. Untuk itulah ilmuwan mulai membuatkan suatu alat guna mengetahui tekanan udara atau atmosfer yang terdapat di suatu tempat. Alat ukur tersebut berjulukan barometer.
Pengertian Barometer
Barometer merupakan alat ukur yang diciptakan untuk mengukur tekanan udara ataupun berat atmosfer (Baca: Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara). Alat ini diciptakan pertama kali pada tahun 1643 namun mulai dipakai di bidang prakiraan cuaca pada final periode 19. Alat ukur yang ditemukan oleh Evangelista Torricelli ini telah mengalami perubahan dan perkembangan sampai terbagi menjadi dua jenis barometer yaitu barometer raksa dan barometer logam.
Pada mulanya, barometer yang dibentuk oleh Torricelli berupa barometer raksa dengan bentuk tabung yang terbuka pada penggalan atas dengan ruang hampa udara. Sedangkan pada penggalan bawah terbenam di dalam sebuah wadah yang berisi air raksa. Sedangkan barometer logam mempunyai ruang hampa yang terbuat dari logam. Saat menerima tekanan output maka logam akan mengkerucut sehingga jarum skala sanggup bergerak untuk berputar.
Fungsi Barometer Dalam Kehidupan Sehari – hari
- Di Bidang Meterologi dan Prakiraan Cuaca
Saat terjadi perubahan tekanan udara itulah mengambarkan paling umum dalam melaksanakan prakiraan cuaca. Saat melaksanakan pengukuran tekanan ada kemungkinan terjadi variasi tekanan udara di dalam suatu wilayah, sehingga ada kemungkinan para hebat meteorologi memetakan serta memahami ihwal bagaimana contoh cuaca untuk asumsi yang akurat dan tepat. Jika tekanan udara dalam kondisi rendah biasanya akan terjadi angin ribut atau hujan, sedangkan dikala tekanan udara tinggi, kondisi wilayah tersebut dalam keadaan kering, damai ataupun dingin.
- Di Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Industri
Seperti yang kita ketahui bila eksperimen ilmiah banyak dipengaruhi aneka macam macam variabel, salah satunya yaitu tekanan udara. Sehingga diperlukanlah alat ukur tekanan udara selama melaksanakan percobaan atau obsevasi biar para ilmuwan memperoleh hasil yang akurat. Tidak hanya di bidang pengetahuan saja, tekanan udara juga kuat pada di dalam kehidupan modern menyerupai di bidang farmasi dan industri elektronik terutama dalam proses perakitan komponen.
- Pengukuran Ketinggian Tempat
Peran barometer sangatlah penting terutama di bidang penerbangan. Sebab dikala berada di ketinggian, tekanan udara akan semakin turun. Sehingga diharapkan barometer yang dirancang khusus untuk sanggup memperhitungkan perbedaan tekanan udara pada barometer untuk lalu mengkonversikannya dalam mengukur ketinggian. Hasil yang diperoleh tersebut sangat dibutuhkan oleh seorang pilot untuk memilih posisi pesawat yang dijalankannya. Tidak hanya penerbangan saja, barometer juga berkhasiat bagi pendaki gunung untuk mengetahui posisi mereka ketika sedang berada di pegunungan.
- Di Bidang Kesehatan
Bagi penderita arthritis dan migrain mereka perlu mengetahui berapa tekanan udara yang ada di lingkungan mereka. Hal ini berkaitan dengan keluhan dan juga penentuan kapan obat harus diminum. Ada juga bagi beberapa orang memanfaatkan perubahan tekanan udara untuk menjalani gaya hidup sehat biar terbebas dari penyakit.
- Jam Tangan dan Smartphone
Pada periode 20, teknologi sudah merambah sampai ke perangkat telekomunikasi menyerupai smartphone. Dengan dikembangkannya aplikasi berbasis android ataupun iOs, para pengguna telpon genggam dikala ini sanggup menunduh aplikasi barometer dengan cukup mudah. Selain itu, barometer juga sudah tersedia di jam tangan dengan dalam bentuk barometer digital. Sehingga insan menjadi lebih gampang dalam menghitung tekanan atmosfer sehari – hari, terutama dikala melaksanakan penyelaman di dalam air.
Jenis – Jenis Barometer
- Barometer Merkuri
Barometer ini ditemukan pertama kali oleh seorang fisikawan yang berasal dari Italia berjulukan Evangelista Torricelli pada tahun 1643. Barometer air raksa terdiri dari tabung beling vertikal yang terdapat cairan merkuri di dalamnya. Pada ujung tabung beling tersegel sedangkan ujung lainnya dibiarkan terbuka dan posisikan terbenam di dalam wadah air raksa.
- Barometer Air
Barometer ini dikenal juga sebagai termometer Goethe yang tersusun atas wadah berupa beling tertutup di mana setengah penggalan berisi air dan terdapat sebuah cabang kecil atau cerat. Cerat tersebut terhubung pada wadah beling menyerupai mirip teko. Sehingga pada cerat dan wadah beling tersebut akan terisi oleh air.
- Barometer Aneroid
Barometer ini pertama kali dibentuk pada tahun 1843 dan termasuk barometer yang cukup rumit mekanismenya terutama dikala membaca perubahan tekanan atmosfer. Barometer ini tersusun atas sebuah wadah dan juga terdapat logam elastis yang disebut kapsul aneroid atau sel. Aneroid sendiri berbuat dari perpaduan antara tembaga dan berilium. Wadah tersebut telah disegel sehabis udara dikeluarkan atau dikosongkan.
- Barograf
Dapat dikatakan bila barograf kurang lebih sama dengan barometer aneroid namun tidak hanya membaca tekanan saja tetapi juga sanggup merekam hasil selama periode waktu tertentu. Barograf terbuat dari silinder logam yang dilengkapi dengan lengan pena yang berfungsi mencatat hasil pengukuran pada kertas atau media lainnya dikala terjadi perubahan tekanan udara. Hasil dari pengukuran dengan barograf sangat bermanfaat bagi para ilmuwan dan hebat meteorologi dalam mempelajari iklim suatu wilayah dalam jangka panjang.
- Digital Barometer
Saat ini barometer sudah tersedia dalam bentuk digital tidak menyerupai barometer konvensional (barometer air raksa atau air). Dalam mengukur tekanan udara, barometer digital akan memperlihatkan hasil yang lebih akurat, efisien dan juga efektif.
Cara Penggunaan Barometer
Meskipun terlihat sederhana, namun membuat barometer tidaklah mudah. Butuh proses yang panjang sampai nantinya sanggup menghasilkan barometer yang tepat dan akurat dalam mengukur tekanan udara. Dalam penggunaan barometer, tentunya mempunyai sistem yang berbeda tergantung dari jenis barometer yang digunakan.
Untuk barometer air raksa, prinsip kerjanya menurut pada konsep fisika yaitu fluida, aturan kontinuitas dan manometer. Barometer raksa biasanya terbuat dari tabung beling dengan tinggi minimal 84 cm. Barometer ini bekerja dengan sistem menyeimbangkan berat merkuri yang terdapat di dalam tabung terhadap tekanan atmosfer. Jika berat merkuri kurang dari tekanan atmosfer maka tingkat merkuri kurang dari tekanan atmosfer maka tingkat merkuri di dalam tabung akan naik. Hal itu berlaku sebaliknya ketika berat merkuri lebih dari tekanan atmosfer.
Untuk barometer air atau termometer goethe, dikala tekanan atmosfer rendah, maka level air yang terdapat pada cerat perlahan – lahan akan naik melewati permukaan air yang terdapat di dalam wadah kaca. Namun dikala tekanan atmosfer tinggi, maka level air yang terdapat di dalam cerat akan turun. Sedangkan untuk barometer aneroid, kontak logam yang berada di dalam wadah tersegel tersebut akan mengembang atau menyusut tanggapan adanya tekanan dari luar. Sehingga barometer aneroid akan menerjemahkannya menjadi tekanan udara.
EmoticonEmoticon