Sebagai salah satu hutan hujan tropis terbesar di dunia, Hutan Amazon menjadi kawasan tinggal atau rumah dari banyak sekali macam spesies binatang dan tanaman. Berbicara mengenai Hutan Amazon tentunya tidak terlepas dari sungainya yang populer sebagai habitat ikan predator air tawar terbuas di dunia, apalagi kalau bukan ikan piranha. Tidak hanya ikan piranha saja, Hutan Amazon juga menyimpan banyak sekali macam fauna lain yang lebih dikenal sebagai hewan terganas di Hutan Amazon ibarat ular anakonda, semut peluru dan masih banyak lainnya.
Hutan Amazon juga menerima julukan sebagai paru – paru dunia alasannya yaitu luas wilayah Hutan Amazon sendiri sekitar 3.323 juta km persegi pada tahun 2016. Kaprikornus tidak heran kalau Hutan Amazon menjadi salah satu hutan penghasil oksigen terbesar di dunia. Karena mempunyai luas wilayah hutan yang sangat luas juga menjadikan Hutan Amazon sebagai cuilan dari salah satu keajaiban alam versi new 7 wonders yang dikenal dengan sebutan Amazonia.
Mendapat julukan demikian bukan berarti Hutan Amazon terbebas dari masalah. Baru – gres ini Hutan Amazon mengalami kebakaran hutan. Tercatat kalau kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2019 ini merupakan sebuah rekor gres dalam sejarah kebakaran Hutan Amazon sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Institut Nasional untuk Penelitian Angkasa (INPE) menyampaikan bahwa, telah terjadi peningkatan status kebakaran hutan menjadi 83 persen kalau dibandingkan dengan periode yang sama. Ada sekitar 78.000 kebakaran hutan telah tercatat semenjak bulan Januari hingga bulan Agustus 2019. Angka tersebut jauh lebih banyak kalau dibandingkan tahun kemudian atau 2018 yang hanya berjumlah 39.759 saja. Menurut National Geographic, salah satu dampak dari kebakaran Hutan Amazon yaitu asap tebal yang menyelimuti kota – kota di sekitar hutan.
Penyebab Kebakaran Hutan Di Amazon
- Akibat dari acara manusia
Banyak pihak beropini kalau kebakaran yang terjadi di Hutan Amazon tidak terlepas dari acara manusia. Menurut Adriane Muelbert spesialis ekologi menyampaikan kalau kebakaran yang terjadi pada tahun 2018 disebabkan lantaran terlalu minim curah hujan dan mengakibatkan Hutan Amazon tidak terlalu lembab. Sedangkan pada tahun 2019 ini, kelembab di wilayah hutan tergolong cukup sehingga kemungkinan Hutan Amazon mengalami kebakaran dengan sendirinya sangatlah kecil. Perlu diketahui kalau sistem penghujanan di Hutan Amazon berasal dari hutan hujan itu sendiri.
- Adanya acara deforestasi
NASA juga telah melaksanakan pengamatan dari luar angkasa kalau kebakaran Hutan Amazon sangatlah besar. Menurut spesialis ekologi, Thomas Lovejoy menyampaikan kalau bencana ibarat kebakaran hutan yang terjadi di Hutan Amazon tidak pernah hingga seburuk ini. Dan pernah terjadi setidaknya satu atau dua kali bencana serupa di Amazon. Thomas meyakini kalau kebakaran tersebut sebagai dampak dari terus bertambahnya acara deforestasi beberapa waktu terakhit ini. Deforestasi yaitu suatu acara menghilangkan hutan dengan cara melaksanakan penebangan pohon untuk diambil kayunya. Tidak heran kalau acara deforestasi mengubah fungsi hutan menjadi non hutan.
Deforestasi yang terjadi di Hutan Amazon tidak hanya untuk mengabil kayu pohonnya saja, tetapi juga pembukaan lahan gres guna dijadikan sebagai ladang kedelai. Selain itu, deforestasi juga dilakukan untuk menciptakan ladang rumput sebagai pakan ternah yang mempunyai nilai jual sangat tinggi. Untuk menghemat waktu, tidak heran mengkremasi hutan yaitu cara tercepat dan gampang yang sanggup dilakukan.
- Kalahnya perusahaan minyak
Tidak sedikit yang berspekulasi bahwa kebakaran Hutan di Amazon sebagai dampak dari kalahnya perusahaan minyak dengan suku orisinil setempat secara hukum. Beberapa pihak mulai melaksanakan analisis mengenai perkara tersebut. Mereka menyimpulkan kalau suku orisinil Amazon berhasil memenangkan somasi atas perusahaan minyak. Tidak usang sehabis kemenangan perkara tersebut hutan mulai dibakar. Meskipun demikian, bukti ihwal kebenaran ini masih belum ditemukan, akan tetapi kebenaran gosip tersebut tidaklah mengherankan. Hal ini sangat bersahabat kaitannya dengan sistem politik yang dilakukan oleh Presiden Brazil, Jair Bolsonaro. Bolsonaro beberapa kali telah menyatakan untuk merebut kembali Hutan Amazon dai LSM dan juga menyampaikan sejumlah insentif kepada suku orisinil Amazon untuk sanggup menyerahkan tanah yang mereka miliki semoga mempunyai kehidupan yang baik.
- Pemecatan Kepala Lembaga Penelitian Antariksa Nasional
Pendapat lain menyampaikan kalau kebakaran hutan yang terjadi di Amazon terjadi sehabis pemecatan Kepala Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (INPE) Brazil yang dilakukan oleh Presiden Bolsonaro. Pemecatan sendiri disebabkan lantaran adanya laporan bahwa kerusakan Hutan Amazon menjadi semakin parah pada tahun ini, yaitu sekitar 72.843 kebakaran di Brazil. Tidak hanya melaksanakan pemecatan, Presiden Bolsonaro juga melaksanakan perombakan besar – besaran terhadap struktur organisasi Kementrian Lingkungan Brazil.
- Kebijakan Bolsonaro
Sejak menjabat sebagai Presiden pada bulan Januari 2019, Bolsonaro menciptakan beberapa kebijakan salah satunya yaitu mengenai kebijakan lingkungan. Sejak pertama kali diluncurkan, kebijakan lingkungan ini telah menjadi sorotan bagi beberapa pelopor lingkungan. Bolsonaro mengampayekan untuk melaksanakan pemulihan ekonomi dengan cara mengeksporasi potensi yang terdapat di Amazon. Menurut laporan yang dirilis oleh New York Times pada tanggal 22 Agustus 2019, Norwegia dan Jerman telah menghentikan fatwa dana mereka sebesar US$ 1,2 milyar untuk konservasi Hutan Amazon.
Dampak Kebakaran Hutan Amazon
Kebakaran hutan yang melanda Amazon menimbulkan banyak kerugian. Tidak hanya bagi warga yang tinggal di sekitar Hutan Amazon saja, tetapi menyampaikan efek secara global. Inilah beberapa dampak yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Amazon:
- Kebakaran di Hutan Amazon menghasilkan asap yang tidak terhitung jumlahnya. Menurut WWF, asap kebakaran tersebut mengandung sekitar 90 hingga dengan 140 milyar meter ton karbon. Jumlah karbon yang sangat tinggi di lapisan atmosfer tersebut tidak menutup kemungkinan menjadi pemicu utama dari perubahan iklim.
- Kebakaran yang terjadi di Amazon sanggup meningkatkan suhu bumi yang berdampak kekeringan parah di beberapa kawasan di bumi. Sebab sebagian besar wilayah Hutan Amazon telah menghilang dan itu juga berdampak menghilangnya penguapan air secara besar.
- Menurut Kepala Suku Asli Hutan Amazon, dikala kebakaran hutan terjadi sebagian besar binatang – binatang keluar dari hutan untuk menyelamatkan diri. Kejadian tersebut tentunya menjadi sorotan, alasannya yaitu habitat binatang – binatang tersebut terancam hilang jawaban kebakaran.
- Dunia akan terancam kehilangan paru – paru dunia. Seperti yang diketahui kalau Hutan Amazon merupakan hutan penyumbang oksigen terbesar di dunia yaitu sekitar 20%. Jika Hutan di Amazon dibakar, tentunya ketersediaan oksigen di dunia ikut berkurang.
Itulah tadi beberapa penyebab kebakaran hutan yang terjadi di Amazon. Sudah sepantasnya kita mendukung dalam upaya evakuasi Hutan Amazon demi kelestarian lingkungan dan menjaga ketersediaan oksigen semoga terus ada selamanya.
EmoticonEmoticon